Kamis, 29 Oktober 2020

 

SINTESIS KETERKAITAN MODUL 1.1

FILOSOFI PENDIDIKAN KI HAJAR DEWANTARA

 

NAMA              : MULTASAM GAMAL

SEKOLAH        : SMAN 7 WAJO

KAB/PROV      : WAJO-SULAWESI SELATAN

 

Assalamu Alaikum wr wb

 

SALAM GURU PENGGERAK

 

Proses pembelajaran dikelas akan berhasil jika ada Kerjasama antara guru dan peserta didik, terkadang ada saja perilaku peserta didik kita yang terkadang membuat guru jeram. Sebelum saya mempelajari materi ini saya beranggapan bahwa:

1.    Peserta didik ibarat kertas kosong yang siap untuk diisi sesuai dengan keinginan guru.

2.    Mendominasi pengajaran dan lalai terhadap keinginan peserta didik dalam kelas.

3.    Guru menuntut peserta didik memiliki kemampuan kognitif yang sama, tanpa melihat minat dan bakat mereka.

 

 

 

 

 

Gambaran yang benar setelah saya mempelajari Filosofi Ki Hajar Dewantara tentang tujuan pendidikan yang seharusnya adalah:

1.    Anak bukanlah kertas kosong tetapi tuntutan anak kodrat anak selalu ingin merdeka, sehingga anak harus diberi kesempatan mengatur hidupnya sendiri namun tetap memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan.

2.    Memerdekaan pembelajaran, ING NGARSO SUNG TOLODHO guru ibarat Among yang mampu menuntun/ mengembangkan kodrat yang dimiliki peserta didik, budaya dan karakternya agar bisa berjalan sesuai bakat dan minatnya agar bisa mencapai kebahagian yang setinggi-tingginya.

3.    Pendidikan Budi Pekerti, ING MADYA MANGONG KARSO guru memberi semangat dan motivasi, guru sebagai petani selalu menyiram dengan memberi nasehat dan arahan kepada peserta didik. Kodrat anak adalah bermain maka guru membuat anak bersemangat, melibatkan peserta didik dan mendengarkan pendapat mereka.

4.    Menghamba pada anak, TUT WURI HANDAYANI mendorong peserta didik mengeluarkan ide dan kreativitasnya agar bisa berkembang sesuai dengan kodratnya masing-masing. (Dolanan/kinder spellen) anak suka bermain, agar anak aktif mencari tahu, tanpa pasif menunggu diberitahu. Sehingga peserta didik merasa nyaman dan menyenangkan sehingga terwujudlah pembelajaran bermakna.

 

 

 

 

 

 


Kesiapan pembelajaran yang akan saya terapkan dikelas sesuai dengan filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara adalah:

1.    Berkomitmen kepada diri sendiri untuk menerapkan pembejalaran sesuai dengan filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara.

2.    Mengenali karakter peserta didik dan bersahabat dengan mereka.

3.    Menerapkan metode pembelajaran yang berpusat pada peserta didik yang kreatif dan menyenangkan

4.    Berkolaborasi dengan rekan kerja/teman guru, tentu adanya dukungan dari kepala sekolah, guru, peserta didik, orang tua siswa dan komite sekolah.


*** Semoga bermanfaat ***

Senin, 26 Oktober 2020

Strategi Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Jamak pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMP Negeri 3 Sengkang Kabupaten Wajo

 

Pokok masalah penelitian ini adalah bagaimana strategi pembelajaran berbasis kecerdasan jamak pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti di SMP Negeri 3 Sengkang, maka dapat dirumuskan 3 sub masalah yaitu:    1) Bagaimana kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti di SMP Negeri 3 Sengkang?, 2) Bagaimana kegiatan pembelajaran berbasis kecerdasan jamak pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti di SMP Negeri 3 Sengkang?, 3) Bagaimana hasil penerapan strategi pembelajaran berbasis kecerdasan jamak pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti di SMP Negeri 3 Sengkang?.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian yang digunakan adalah fenomenologis dan studi/keilmuan terdiri dari paedagogis dan psikologis. Adapun sumber data penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, dan peserta didik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pelaksanaan strategi pembelajaran pendidikan agama Islam masih menggunakan 5 M yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. 2) Proses strategi pembelajaran berbasis kecerdasan jamak yaitu: pelaksanaan pembelajaran terdiri dari kegiatan pendahuluan (apersepsi dan motivasi) terdiri dari kegiatan zona alfa, warmer, pre-teach dan scene setting, kegiatan inti adalah kegiatan peserta didik difasilitasi untuk belajar melalui kesembilan jenis kecerdasan yaitu kecerdasan linguistik/bahasa, matematis-logis, visual-spasial, kinestetik, musikal, interpersonal, intrapersonal, naturalistik,  dan eksistensial/spiritual, dan penilaian pembelajaran dilakukan secara autentik dengan menggunakan 3 ranah yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotorik. 3) Hasil penerapan strategi pembelajaran berbasis kecerdasan jamak dapat membentuk kreativitas peserta didik yang dikembangkan melalui; aspek pribadi dalam bentuk penghargaan kepada peserta didik berupa penguatan, aspek pendorong dalam bentuk mengajak peserta didik untuk saling menghargai hasil pendapat, aspek proses berupa mengajak peserta didik untuk berpikir dan menyimpulkan kembali hasil penyelesaian masalah menggunakan imajinasi mereka dan aspek produk dalam bentuk hasil karya yang berupa pajangan dinding.

Implikasi dari penelitian ini adalah 1) bagi guru dapat mengembangkan kesembilan jenis kecerdasan dan kreativitas pada setiap pertemuan pembelajaran.   2) bagi peserta didik diharapkan selalu bersemangat untuk mengembangkan kecerdasan dan kreativitas yang dimilikinya serta bersedia belajar untuk menumbuhkan jenis kecerdasan lain yang belum dimilikinya dan terus berlatih agar lebih kreatif lagi.

Penyerahan Rapor X IPA 1 SMAN 7 WAJO Tahun Ajaran 2021/2022

  Assalamu alaikum wr wb Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah swt atas limpahan nikmat yang telah diberikan baik itu nikmat sehat, umu...