Pokok masalah penelitian ini adalah bagaimana strategi
pembelajaran berbasis kecerdasan jamak pada mata pelajaran pendidikan agama
Islam dan budi pekerti di
SMP Negeri 3 Sengkang, maka dapat dirumuskan 3 sub masalah yaitu: 1) Bagaimana kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan
budi pekerti di SMP Negeri 3 Sengkang?, 2) Bagaimana kegiatan pembelajaran berbasis kecerdasan jamak pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan
budi pekerti di SMP Negeri 3 Sengkang?, 3) Bagaimana hasil penerapan strategi pembelajaran berbasis kecerdasan jamak pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi
pekerti di SMP Negeri 3 Sengkang?.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
pendekatan penelitian yang digunakan adalah fenomenologis dan studi/keilmuan
terdiri dari paedagogis dan psikologis. Adapun sumber data penelitian ini
adalah Kepala Sekolah, Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, dan peserta
didik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara
dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan
langkah-langkah reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pelaksanaan
strategi pembelajaran pendidikan agama Islam masih menggunakan 5 M yaitu
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.
2) Proses strategi pembelajaran berbasis kecerdasan jamak yaitu: pelaksanaan
pembelajaran terdiri dari kegiatan pendahuluan (apersepsi dan motivasi) terdiri
dari kegiatan zona alfa, warmer,
pre-teach dan scene setting,
kegiatan inti adalah kegiatan peserta didik difasilitasi untuk belajar melalui
kesembilan jenis kecerdasan yaitu kecerdasan linguistik/bahasa, matematis-logis, visual-spasial, kinestetik,
musikal, interpersonal, intrapersonal, naturalistik, dan eksistensial/spiritual, dan penilaian
pembelajaran dilakukan secara autentik dengan menggunakan 3 ranah yaitu: kognitif,
afektif, dan psikomotorik. 3)
Hasil penerapan strategi pembelajaran berbasis kecerdasan jamak dapat
membentuk kreativitas peserta didik yang dikembangkan melalui; aspek pribadi
dalam bentuk penghargaan
kepada peserta didik berupa penguatan, aspek pendorong dalam bentuk mengajak peserta didik untuk saling menghargai hasil pendapat, aspek
proses berupa mengajak peserta didik untuk berpikir dan menyimpulkan kembali hasil
penyelesaian masalah menggunakan imajinasi
mereka dan aspek produk dalam bentuk hasil karya yang berupa
pajangan dinding.
Implikasi dari penelitian ini adalah 1) bagi guru dapat mengembangkan kesembilan jenis kecerdasan dan
kreativitas pada setiap pertemuan pembelajaran. 2) bagi peserta didik diharapkan selalu
bersemangat untuk mengembangkan kecerdasan dan kreativitas yang dimilikinya
serta bersedia belajar untuk menumbuhkan jenis kecerdasan lain yang belum
dimilikinya dan terus berlatih agar lebih kreatif lagi.
bagus kembangkan lagi bu blognya, ayo belajar blog bareng
BalasHapus